Total Tayangan Halaman

Selasa, 05 Februari 2013

Masuknya Bangsa Arya dan Munculnya Hinduisme di India


Masuknya Bangsa Arya dan Munculnya Hinduisme di India
Disusun guna memenuhi  tugas Mata Kuliah Sejarah Asia Selatan
Dosen Pengampu : Rhoma Dwi A., M. Pd

 








Kelompok 2:
1.      Didin Harianto                        (09406244001)


PENDIDIKAN SEJARAH/B
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012





KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, hidayah, serta inayahnya yang tercurah kepada kami  sehingga kami dapat menyusun makalah  yang berjudul “Masuknya Bangsa Arya dan Munculnya Hinduisme di India” Sholawat dan salam tidak lupa kami tujukan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang senantiasa kita tunggu pertolongannya pada Yaumul Akhir.
Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu tugas Mata kuliah Sejarah Asia Selatan. Dengan makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai masuknya bangsa Arya dan munculnya Hinduisme di India, dan makalah ini kami susun berdasarkan berbagai literatur yang kami baca. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam membantu penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kakurangan dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu kami memohon masukan-masukan yang konstruktif demi perbaikan selanjutnya. Demikian yang bisa kami sampaikan kurang lebihnya kami mohon maaf yang setulus-tulusnya.
Yogyakarta, 20 Februari 2012


Penulis



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pada tahun 2500-1500 SM bangsa Arya yang berasal dari Asia Tengah pergi ke India melalui celah khyber. Celah khyber merupakan satu-satunya pintu masuk ke India, karena selain melalui celah khyber harus melalui daerah pengunugan yang medannya sangat sulit dilalui. Bangsa Arya pergi ke India secara bertahap, tidak sekaligus dengan gelombang besar. Kebudayaan yang dimiliki bangsa Arya sudah cukup tinggi. Bangsa Arya pergi ke India dengan membawa seluruh anggota keluarganya dan membutuhkan waktu berabad-abad.
Bangsa Arya menguasai seluruh daratan sungai Indus dan Gangga yang kemudian daerah ini dinamakan Aryavarta (tanah orang arya) atau Hindustan (tanah orang-orang Hindu). Sebelum bangsa Arya masuk dan menguasai daratan sungai Indus, daratan ini sudah dihuni dan dikuasai oleh bangsa Dravida yang tinggal di kota yang bernama Harapan dan Mahenjo-Daro. Bangsa Dravida juga sudah memiliki peradaban yang tinggi dengan ditemukannya sisa-sisa kebudayaan yang dimiliki bangsa Dravida pada saat pengalian reruntuhan. Perpindahan bangsa Arya ke India berlangsung pada satu masa yang berabad-abad lamanya dapat juga dibuktikan kalau dibandingkan syair-syair Weda yang tertua dengan yang terkemudian.[1] Hinduisme muncul di India adalah karena percampuran kebuadayaan anatar bangsa Dravida yang dikalahkan oleh bangsa Arya dan terjadilah percampuran kebudayaan diantaranya dan munculah kebudayaan baru. Penulis selain mendapat tugas untuk mengerjakan makalah dengan judul “Masuknya Bangsa Arya dan munculnya Agama Hindu di India” juga merasa sangat tertarik mengenai peristiwa sejarah masuknya bangsa Arya ke India dan berhasil mengalahkan bangsa Dravida yang sudah terlebih dahulu berada di India dan sudah mempunyai kebudayaan yang tinggi.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang diajukan adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana proses masuknya bangsa Arya ke India?
2.      Apa kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Arya?
3.      Bagaimana proses munculnya Hinduisme di India?

C.    Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.      mengetahui proses masuknya bangsa Arya ke India,
2.      mengetahui kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Arya, dan
3.      mengetahui proses munculnya Hinduisme di India.













BAB II
PEMBAHASAN
A.    Proses Masuknya Bangsa Arya ke India
Orang-orang yang berbahasa Arya (arya berarti mulia) mempunyai bahasa yang masih sekeluarga dengan bahasa Slavia, Djermania, Yunani, Romawi, dan bahasa-bahasa lainnya di Eropa, begitu pula sekeluarga dengan beberapa bahasa Asia seperti bahasa Media, Persia, Kurdi, bahasa Hatti dan sebagainya.[2] Bahasa-bahasa tersebut termasuk dalam keluarga besar bahasa Indo-Jerman, yang merupakan bahasa yang dipergunakan di tanah Indus. Menurut penyelidikan yang didasarkan atas ilmu bahasa, bangsa-bangsa yang berbahasa Arya, di India itu memiliki bahasa yang masuk keluarga bahasa besar yang di sebut Indo Jerman.[3]
Nama Arya mempunyai arti bangsawan atau tuan, yang terdapat di dalam bahasa persia dan india. Bangsa Arya berasal dari Asia Tengah dan pergi ke India pada tahun 2500-1500 SM secara bertahap dan tidak melalui gelombang besar. Perpindahan yang dilakukan bangsa Arya dengan mengajak seluruh keluarganya dan memerlukan waktu berabad-abad lamanya ini di buktikan dengan syair-syair weda yang tertua dengan syair-syair weda yang baru.
Bangasa Arya memasuki India melalui celah Kayber atau celah-celah bukit Hindu Kust. Celah khyber merupakan penghubung India dengan daerah di luar karena India di kelilingi oleh pengunungan yang tinggi-tinggi, yang merupakan dinding alam yang sulit untuk di lewati oleh manusia. Orang-orang Arya pada awalnya tinggal di tanah-tanah di sekitar sungai hulu Sindhu, yang memiliki 5 anak sungai yang di sebut Panjab yang berarti tanah sungai lima.
Setelah berhasil memasuki India, bangsa Arya menjumpai masyarakat yang sudah mempunyai kebudayaan yang tinggi dan terkenal dengan di sebut kebudayaan lebah Sungai Indus. Kebudayaan lembah sungai Indus berpusat di Harapan dan Mahejo-Daro yang memiliki kota-kota yang besar dan diperkuat oleh benteng-benteng dan parit yang berada di sekitar kota. Bangsa Arya melihat bahwa bangsa Dravida adalah bangsa yang tidak pandai dalam hal berperang, sehingga bangsa Dravida dikalahkan oleh bangsa Arya dan menyebabkan terdesaknya bangsa Dravida ke selatan. Hal ini dibuktikan pada penggalian di Harappa yang menemukan tumpukan mayat yang banyak yang menandakan terjadinya peperangan dan di taklukannya bangsa Dravida oleh bangsa Arya. Selain itu juga kerusakan yang di alami oleh kota Harapan yang diperkirakan akibat dari terjadinya peperangan. Bangsa Dravida yang mendiami daerah barat India dan Pakistan sekarang, telah terdesak ke selatan oleh kedatangan bangsa Arya pada kira-kira 1500 SM.[4] Bangsa Arya melanjutkan penyerbuannya ke arah timur yaitu sungai Gangga. Hal ini di buktikan dengan isi kitab veda yang menjelaskan tempat-tempat di India Utara dan Barat.

B.     Kebudayaan Bangsa Arya
Bangsa Arya datang dengan adat istiadat yang berlainan dengan penduduk yang setempat, kemudian bangsa arya memberi corak dan garis-garis besar untuk sejarah dan perkembangan-perkembangan di India selanjutnya dan pula telah mempengaruhi sebagian besar dari sejarah di Asia Tenggara.[5] Bangsa Arya adalah bangsa yang setengah nomaden (berpindah-pindah) sehingga kehidupannya berasal dari peternakan dan bukan dari pertanian dan menganggap kuda dan lebu sebagai heman yang penting. Kebudayaan bangsa Arya sebelum bercampur dengan bangsa Dravida sudah cukup tinggi di buktikan dengan mempunyai rumah dari kayu, bisa mengukir kayu, membuat kereta perang, membuat alat dari logam, menenun dan membuat barang-barang pecah belah. Sedangkan dalam kebudayaan rohani bangsa Arya masih rendah tarafnya dibandingkan dengan bangsa Dravida. Kepercayaan dan kesusilaan yang masih rendah tarafnya.[6] Ilmu peperangan bangsa Arya lebih hebat dari pada bangsa Dravida dibuktikan dengan berhasil di kalahkannya bangsa Dravida oleh bangsa Arya yang menyebabkan bangsa Dravida terdesak ke selatan.
Pengetahuan tentang bangsa Arya didapat melalui kitab Veda. Dari Reg-Veda kita bisa mengetahui mengenai kehidupan dari bangsa Arya. Keluarga bangsa Arya merupakan satu kesatuan sosial yang paling kecil. Keluarga dalam bangsa Arya dipimpin oleh seorang ayah sebagai seorang kepala keluarga, tuan rumah dan pelindung istri dan anaknya. Kehidupan sosial wanitanya sangat baik dengan berperan sebagai pengatur rumah tangga, membagi kurban dan mengatur wanita dan budak yang berada di rumah. Selain itu wanita juga mempunyai tugas menggiling gandum atau jewawut, mencuci alat-alat dapur, mengepel lantai dengan memakai kotoran lembu, dan yang paling penting melahirkan anak laki-laki. Bangsa Arya juga mempunyai kesukaan dalam lomba perang-perangan dan memanah sasaran. Kesenian bangsa arya mempunyai tari-tarian yang lengkap dengan diiringi oleh musik gendang. Bangsa Arya juga hobi melakukan judi dengan berdadu walaupun sudah tau akibat yang akan didapat.
...ajaran Veda bahkan telah menyebutkan sebagai berikut: Istriku tak sudi akan daku, dan ibunyapun membeci daku. Penjudi tiada menaruh belas kasihan terhadap kesulitan. Tiada suatu faedah yang baik dapat kulihat pada seorang penjudi. Dari pada seekor kuda tak beharga, usang dan tua.[7]
Istri mempunyai kewajiban untuk melayani suaminya untuk makan. Hal yang paling penting bagi seorang istri adalah melahirkan seorang anak laki-laki, bila sang istri tidak dapat melahirkan anak laki-laki maka sang istri akan dicerai oleh suami. Jika suami meninggal maka sang istri wajib ikut menaiki pancaka tempat pembakaran suaminya untuk terbakar bersama dengan tubuh suaminya. Abu dari bekas pembakaran jenazah di ambil dan di taruh di guci atau tempayan untuk di simpan.

C.     Proses Munculnya Hinduisme di India
Agama Hindu muncul akibat dari percampuran kebudayaan antara bangsa Dravida dan Arya dan dikenal sebagai agama pertama yang dikenal manusia. Perkembangan agama Hindu di India berkembang dalam empat. Fase pertama, weda ini masyarakatnya sudah mulai banyak menyebah dewa-dewa, dimulai ketika bangsa Arya berada di Punjab di daerah lembah sungai Indus atau lebih tepatnya pada saat kedatangan dari bangsa Arya ke India pada tahun 2500-1500 SM dan berhasil menguasai lembah sungai Indus yang dulu didiami oleh bangsa Dravida.
...kepercayaan untuk memuja banyak Dewa (Polytheisme), dan kepercayaan bangsa Aria tersebut berbaur dengan kepercayaan asli bangsa Dravida yang masih memuja roh nenek moyang..., daerah perkembangan pertama agama Hindu adalah di lembah Sungai Gangga, yang disebut Aryavarta (Negeri bangsa Arya) dan Hindustan (tanah milik bangsa Hindu).[8]
Akibat kalah dari bangsa Arya bangsa Dravida terdesak ke selatan tetapi juga masih ada bangsa dravida yang menetap dan berasimilasi dengan kebudayaan bangsa Arya. Bangsa Arya pada waktu itu sudah menyembah beberapa dewa, diantaranya: Agni, Varuna, Vayu, Indra, Siwa dan sebagainya.
Agama Hindu terdiri atas campuran berjenis-jenis agama asli, dan sepanjang masa yang berabad-abad itu senantiasa mendapat pengaruh dari luar.[9] Kitab Veda banyak sekali pengaruhnya, tak beda dengan masyarakat India yang berubah dengan kedatangan bangsa Arya. Diantara dewa-dewa yang dipuja oleh agama Hindu dewa yang penting adalah Wisnu dan Siwa dan dalam teori yang ketiga adalah Brahmana. Wisnu merupakan dewa matahari, tetapi berabad-abad lamanya berubah sifat dan menjadi salah satu dewa yang terpenting dalam agama Hindu, bersikap murah hati dan selalu menolong manusia dari malapetaka.
...dilukiskan dengan memegang kulit keong dan cakra ditanganya. Kendaraannya adalah Garuda (raja wali matahari). Lain dari pada itu ia digambarkan  sebagai dewa yang biasa tidur di atas ular dewata Ananta dalam Samudera.[10]
            Siwa merupaka percampuran yang ajaib dari berbagai dewa dari India kuno, yang sepanjang masa dan berabad-abad lamanya menjadi seorang dewa yang dahsyat. Sering kali dewa siwa di hormati sebagai lambang berupa lingga, yaitu tugu pendek yang di puja seluruh rakyat India. Masyarakat  menganggap dewa siwa menjadi dewa Hindu yang terisimewa.
Pada fase selanjutnya yaitu Brahmana masyarakatnya terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Pada jaman ini Brahmana lah yang mempunyai kedudukan tertinggi dan berhak membuat peraturan yang di ikuti oleh kasta-kasta yang lain, selain itu juga mulai tersusunya tata cara upacara suci keagamaan yang tata caranya tertulis di kitab suci Weda. Pada jaman Upanisad tata cara agama tidak hanya dipentingkan pada upacara dan sesaji, tetapi juga bagaimana cara meningkatkan pengetahuan batin yang tinggi untuk membuka takbir gaib. Pada masa ini perkembangan filsafat agama mulai berkembang dimana dasar filsafatnya adalah Weda. Fase ke empat adalah dimana putra raja Sudhodana yang bernama Sidarta menafsirkan Weda dari sudut Logika dan kemudian mengembangkan sistem yoga dan semadhi, sebagai jalan untuk menghubungkan diri dengan tuhan. Pengetahuan tentang bangsa Arya di dapat melalui kitab veda. Orang-orang Hindu ortodoks menganggap veda adalah abadi dan di turunkan oleh para resi. Nyanyian pujaan atau himne sebagai yang diturunkan dalam tiga perubahan, yaitu Reg-Veda, Sama-Veda, Yajur-Veda.[11] Reg Veda adalah merupakan yang paling tua dan berisi 1.028 lagu pujaan. Sama Veda terdiri ayat-ayat yang terdapat dalam Reg-Veda yang di atur dalam bentuk himne. Sedangkan Yajur-Veda berbentu prosa yang digunakan pendeta untuk melakukan pujaan. Kita juga mengenal pula kitab AtharaVeda yang berisi lagu-lagu pujaan dari mantera-mantera dan rumus-rumus magis.


















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Bangsa Arya adalah merupakan bangsa pendatang yang berasal dari Asia tengah dan pergi ke India pada tahun 2500-1500 SM. Kedatangan bangsa Arya ke India melalui celah khyber dan memakan waktu berabad-abad lamanya, selain itu meraka datang secara bertahab dengan membawa seluruh anggota keluarganya dan tidak langsung dengan gelombang besar. Sebelum kedatangan bangsa Arya di lembah sungai Indus sudah ada kehidupan dan kebudayaan yang tinggi yang dimiliki oleh bangsa Dravida dengan pusat kebudayaannya berada di Harapa dan Mahenjo-Daro. Bangsa Arya adalah bangsa yang nomaden kehidupannya adalah dengan beternak sedangkan Dravida dengan pertania. Tetapi dalam hal perang bangsa Dravida kalah dengan bangsa Arya sehingga bangsa Arya Berhasil mengalahkan Bangsa Dravida dan merebut Harapa dan Mahenjo-Daro serta membuat bangsa Dravida terdesak ke arah selatan.
Bangsa Arya sudah cukup tinggi kebudayaannya. Bangsa arya sudah dapat membuat alat-alat dari logam, kereta perang, membuta rumah kayu, dan mengukir kayu. Tetapi dalam hal kepercayaan bangsa Arya masih rendah dibandingkan dengan bangsa Dravida. Bangsa Arya mengenal banyak dewa untuk disembah. Setelah berhasil menguasai lembah sungai Indus bangsa Arya mengalami percampuran kebudayaan dengan bangsa Dravida yang menetap, sehingga kebudayaan-kebudayaan dari bangsa Arya banyak sekali yang di pengaruhi oleh kebudayaan bangsa Dravida. Salah satunya adalah dalam hal kepercayaan yang mengakibatkan munculnya agama Hindu di India yang di anut oleh masyarakat India sampai sekarang. Agama Hindu muncul akaibat dari percampuran kebudayaan bangsa Arya dan bangsa Dravida yang menetap di Harapan dan Mahenjo-Daro dan tidak ikut pergi ke arah selatan.


Daftar Pustaka
Prijohuomo. 1953. Sejarah Kebudayaan Indonesia 1. Jakarta: Groningen.
Su’ud, Abu. 1988. Memahami Sejarah Bangsa-Bangsa Asia Selatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Sihombing. 1962. India: Sejarah dan Kebudayaan. Bandung: Sumur Bandung.
Wirjosuprapto, Sutjipto. 1957. Sejarah Kebudayaan India. Jakarta: Indira.
http://sejarawan.wordpress.com/2011/08/15/muncul-dan-berkembang-agama-hindu-budha-islam/tanaya Yuka/di akses pada tanggal 20 Februari 2012 pada jam 11.00.



[2] Sutjipto Wirjosuparto, Sejarah Kebudayaan India, 1957, Jakarta: Indira, hal. 37.
[3] Ibid., 38.
[4] Sihombing, India:Sejarah dan kebudayaan, 1962, Bandung: Sumur Bandung, hal. 12.
[5] Ibid., 12.
[6] Sutjipto Wirjosuparto, Op.cit., hlm. 39.
[7] Abu Su’ud, Memahami Sejarah Bangsa-Bangsa Asia Selatan, 1988, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi, hal. 48-49.
[9] Prijohutomo, Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, 1953, Jakarta: Groningen, hal. 78.
[10] Ibid., hal 82.
[11] Abu Su’ud, Op-cit., hal. 46.

1 komentar: