Masuknya Bangsa Arya dan Munculnya
Hinduisme di India
Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Asia Selatan
Dosen Pengampu : Rhoma Dwi A., M.
Pd
Kelompok
2:
1.
Didin Harianto (09406244001)
PENDIDIKAN SEJARAH/B
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,
hidayah, serta inayahnya yang tercurah kepada kami sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Masuknya Bangsa Arya dan
Munculnya Hinduisme di India” Sholawat dan salam tidak lupa kami tujukan kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang senantiasa kita tunggu
pertolongannya pada Yaumul Akhir.
Penulisan makalah ini
disusun sebagai salah satu tugas Mata kuliah Sejarah Asia Selatan. Dengan makalah
ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai masuknya bangsa Arya dan
munculnya Hinduisme di India, dan makalah ini kami susun berdasarkan berbagai
literatur yang kami baca. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam membantu penyusunan makalah ini.
Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kakurangan dalam penyusunan makalah
ini, maka dari itu kami memohon masukan-masukan yang konstruktif demi perbaikan
selanjutnya. Demikian yang bisa kami sampaikan kurang lebihnya kami mohon maaf
yang setulus-tulusnya.
Yogyakarta,
20 Februari 2012
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada tahun 2500-1500 SM
bangsa Arya yang berasal dari Asia Tengah pergi ke India melalui celah khyber.
Celah khyber merupakan satu-satunya pintu masuk ke India, karena selain melalui
celah khyber harus melalui daerah pengunugan yang medannya sangat sulit dilalui.
Bangsa Arya pergi ke India secara bertahap, tidak sekaligus dengan gelombang
besar. Kebudayaan yang dimiliki bangsa Arya sudah cukup tinggi. Bangsa Arya
pergi ke India dengan membawa seluruh anggota keluarganya dan membutuhkan waktu
berabad-abad.
Bangsa Arya menguasai
seluruh daratan sungai Indus dan Gangga yang kemudian daerah ini dinamakan
Aryavarta (tanah orang arya) atau Hindustan (tanah orang-orang Hindu). Sebelum
bangsa Arya masuk dan menguasai daratan sungai Indus, daratan ini sudah dihuni
dan dikuasai oleh bangsa Dravida yang tinggal di kota yang bernama Harapan dan
Mahenjo-Daro. Bangsa Dravida juga sudah memiliki peradaban yang tinggi dengan
ditemukannya sisa-sisa kebudayaan yang dimiliki bangsa Dravida pada saat
pengalian reruntuhan. Perpindahan bangsa Arya ke India berlangsung pada satu
masa yang berabad-abad lamanya dapat juga dibuktikan kalau dibandingkan syair-syair
Weda yang tertua dengan yang terkemudian.[1]
Hinduisme muncul di India adalah karena percampuran kebuadayaan anatar bangsa
Dravida yang dikalahkan oleh bangsa Arya dan terjadilah percampuran kebudayaan
diantaranya dan munculah kebudayaan baru. Penulis selain mendapat tugas untuk
mengerjakan makalah dengan judul “Masuknya Bangsa Arya dan munculnya Agama
Hindu di India” juga merasa sangat tertarik mengenai peristiwa sejarah masuknya
bangsa Arya ke India dan berhasil mengalahkan bangsa Dravida yang sudah
terlebih dahulu berada di India dan sudah mempunyai kebudayaan yang tinggi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas
maka permasalahan yang diajukan adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana proses masuknya bangsa Arya ke India?
2.
Apa kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Arya?
3.
Bagaimana proses munculnya Hinduisme di India?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin
dicapai penulis dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.
mengetahui proses masuknya bangsa Arya ke India,
2.
mengetahui kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Arya,
dan
3.
mengetahui proses munculnya Hinduisme di India.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Masuknya Bangsa Arya ke India
Orang-orang yang berbahasa Arya
(arya berarti mulia) mempunyai bahasa yang masih sekeluarga dengan bahasa
Slavia, Djermania, Yunani, Romawi, dan bahasa-bahasa lainnya di Eropa, begitu
pula sekeluarga dengan beberapa bahasa Asia seperti bahasa Media, Persia,
Kurdi, bahasa Hatti dan sebagainya.[2]
Bahasa-bahasa tersebut termasuk dalam keluarga besar bahasa Indo-Jerman, yang
merupakan bahasa yang dipergunakan di tanah Indus. Menurut penyelidikan yang
didasarkan atas ilmu bahasa, bangsa-bangsa yang berbahasa Arya, di India itu
memiliki bahasa yang masuk keluarga bahasa besar yang di sebut Indo Jerman.[3]
Nama Arya mempunyai arti bangsawan
atau tuan, yang terdapat di dalam bahasa persia dan india. Bangsa Arya berasal
dari Asia Tengah dan pergi ke India pada tahun 2500-1500 SM secara bertahap dan
tidak melalui gelombang besar. Perpindahan yang dilakukan bangsa Arya dengan
mengajak seluruh keluarganya dan memerlukan waktu berabad-abad lamanya ini di
buktikan dengan syair-syair weda yang tertua dengan syair-syair weda yang baru.
Bangasa Arya memasuki India melalui celah
Kayber atau celah-celah bukit Hindu Kust. Celah khyber merupakan penghubung
India dengan daerah di luar karena India di kelilingi oleh pengunungan yang tinggi-tinggi,
yang merupakan dinding alam yang sulit untuk di lewati oleh manusia.
Orang-orang Arya pada awalnya tinggal di tanah-tanah di sekitar sungai hulu
Sindhu, yang memiliki 5 anak sungai yang di sebut Panjab yang berarti tanah
sungai lima.
Setelah berhasil memasuki India, bangsa
Arya menjumpai masyarakat yang sudah mempunyai kebudayaan yang tinggi dan
terkenal dengan di sebut kebudayaan lebah Sungai Indus. Kebudayaan lembah
sungai Indus berpusat di Harapan dan Mahejo-Daro yang memiliki kota-kota yang
besar dan diperkuat oleh benteng-benteng dan parit yang berada di sekitar kota.
Bangsa Arya melihat bahwa bangsa Dravida adalah bangsa yang tidak pandai dalam
hal berperang, sehingga bangsa Dravida dikalahkan oleh bangsa Arya dan
menyebabkan terdesaknya bangsa Dravida ke selatan. Hal ini dibuktikan pada
penggalian di Harappa yang menemukan tumpukan mayat yang banyak yang menandakan
terjadinya peperangan dan di taklukannya bangsa Dravida oleh bangsa Arya.
Selain itu juga kerusakan yang di alami oleh kota Harapan yang diperkirakan
akibat dari terjadinya peperangan. Bangsa Dravida yang mendiami daerah barat
India dan Pakistan sekarang, telah terdesak ke selatan oleh kedatangan bangsa
Arya pada kira-kira 1500 SM.[4]
Bangsa Arya melanjutkan penyerbuannya ke arah timur yaitu sungai Gangga. Hal
ini di buktikan dengan isi kitab veda yang menjelaskan tempat-tempat di India
Utara dan Barat.
B.
Kebudayaan
Bangsa Arya
Bangsa Arya datang dengan adat
istiadat yang berlainan dengan penduduk yang setempat, kemudian bangsa arya
memberi corak dan garis-garis besar untuk sejarah dan perkembangan-perkembangan
di India selanjutnya dan pula telah mempengaruhi sebagian besar dari sejarah di
Asia Tenggara.[5] Bangsa
Arya adalah bangsa yang setengah nomaden (berpindah-pindah) sehingga
kehidupannya berasal dari peternakan dan bukan dari pertanian dan menganggap
kuda dan lebu sebagai heman yang penting. Kebudayaan bangsa Arya sebelum bercampur
dengan bangsa Dravida sudah cukup tinggi di buktikan dengan mempunyai rumah
dari kayu, bisa mengukir kayu, membuat kereta perang, membuat alat dari logam,
menenun dan membuat barang-barang pecah belah. Sedangkan dalam kebudayaan
rohani bangsa Arya masih rendah tarafnya dibandingkan dengan bangsa Dravida.
Kepercayaan dan kesusilaan yang masih rendah tarafnya.[6]
Ilmu peperangan bangsa Arya lebih hebat dari pada bangsa Dravida dibuktikan
dengan berhasil di kalahkannya bangsa Dravida oleh bangsa Arya yang menyebabkan
bangsa Dravida terdesak ke selatan.
Pengetahuan
tentang bangsa Arya didapat melalui kitab Veda. Dari Reg-Veda kita bisa
mengetahui mengenai kehidupan dari bangsa Arya. Keluarga bangsa Arya merupakan
satu kesatuan sosial yang paling kecil. Keluarga dalam bangsa Arya dipimpin
oleh seorang ayah sebagai seorang kepala keluarga, tuan rumah dan pelindung
istri dan anaknya. Kehidupan sosial wanitanya sangat baik dengan berperan
sebagai pengatur rumah tangga, membagi kurban dan mengatur wanita dan budak
yang berada di rumah. Selain itu wanita juga mempunyai tugas menggiling gandum
atau jewawut, mencuci alat-alat dapur, mengepel lantai dengan memakai kotoran
lembu, dan yang paling penting melahirkan anak laki-laki. Bangsa Arya juga
mempunyai kesukaan dalam lomba perang-perangan dan memanah sasaran. Kesenian
bangsa arya mempunyai tari-tarian yang lengkap dengan diiringi oleh musik
gendang. Bangsa Arya juga hobi melakukan judi dengan berdadu walaupun sudah tau
akibat yang akan didapat.
...ajaran
Veda bahkan telah menyebutkan sebagai berikut: Istriku tak sudi akan daku, dan
ibunyapun membeci daku. Penjudi tiada menaruh belas kasihan terhadap kesulitan.
Tiada suatu faedah yang baik dapat kulihat pada seorang penjudi. Dari pada
seekor kuda tak beharga, usang dan tua.[7]
Istri mempunyai kewajiban untuk melayani suaminya
untuk makan. Hal yang paling penting bagi seorang istri adalah melahirkan
seorang anak laki-laki, bila sang istri tidak dapat melahirkan anak laki-laki
maka sang istri akan dicerai oleh suami. Jika suami meninggal maka sang istri
wajib ikut menaiki pancaka tempat pembakaran suaminya untuk terbakar bersama
dengan tubuh suaminya. Abu dari bekas pembakaran jenazah di ambil dan di taruh
di guci atau tempayan untuk di simpan.
C. Proses Munculnya Hinduisme di India
Agama Hindu muncul
akibat dari percampuran kebudayaan antara bangsa Dravida dan Arya dan dikenal
sebagai agama pertama yang dikenal manusia. Perkembangan agama Hindu di India
berkembang dalam empat. Fase pertama, weda ini masyarakatnya sudah mulai banyak
menyebah dewa-dewa, dimulai ketika bangsa Arya berada di Punjab di daerah
lembah sungai Indus atau lebih tepatnya pada saat kedatangan dari bangsa Arya
ke India pada tahun 2500-1500 SM dan berhasil menguasai lembah sungai Indus
yang dulu didiami oleh bangsa Dravida.
...kepercayaan
untuk memuja banyak Dewa (Polytheisme), dan kepercayaan bangsa Aria
tersebut berbaur dengan kepercayaan asli bangsa Dravida yang masih memuja roh
nenek moyang..., daerah perkembangan pertama agama Hindu adalah di lembah
Sungai Gangga, yang disebut Aryavarta (Negeri bangsa Arya) dan Hindustan
(tanah milik bangsa Hindu).[8]
Akibat kalah dari
bangsa Arya bangsa Dravida terdesak ke selatan tetapi juga masih ada bangsa
dravida yang menetap dan berasimilasi dengan kebudayaan bangsa Arya. Bangsa Arya
pada waktu itu sudah menyembah beberapa dewa, diantaranya: Agni, Varuna, Vayu,
Indra, Siwa dan sebagainya.
Agama Hindu terdiri atas campuran
berjenis-jenis agama asli, dan sepanjang masa yang berabad-abad itu senantiasa
mendapat pengaruh dari luar.[9]
Kitab Veda banyak sekali pengaruhnya, tak beda dengan masyarakat India yang
berubah dengan kedatangan bangsa Arya. Diantara dewa-dewa yang dipuja oleh
agama Hindu dewa yang penting adalah Wisnu dan Siwa dan dalam teori yang ketiga
adalah Brahmana. Wisnu merupakan dewa matahari, tetapi berabad-abad lamanya
berubah sifat dan menjadi salah satu dewa yang terpenting dalam agama Hindu,
bersikap murah hati dan selalu menolong manusia dari malapetaka.
...dilukiskan
dengan memegang kulit keong dan cakra ditanganya. Kendaraannya adalah Garuda
(raja wali matahari). Lain dari pada itu ia digambarkan sebagai dewa yang biasa tidur di atas ular
dewata Ananta dalam Samudera.[10]
Siwa merupaka percampuran yang ajaib
dari berbagai dewa dari India kuno, yang sepanjang masa dan berabad-abad
lamanya menjadi seorang dewa yang dahsyat. Sering kali dewa siwa di hormati sebagai
lambang berupa lingga, yaitu tugu pendek yang di puja seluruh rakyat India.
Masyarakat menganggap dewa siwa menjadi
dewa Hindu yang terisimewa.
Pada fase
selanjutnya yaitu Brahmana masyarakatnya terbagi menjadi beberapa kelompok
yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Pada jaman ini Brahmana lah yang
mempunyai kedudukan tertinggi dan berhak membuat peraturan yang di ikuti oleh
kasta-kasta yang lain, selain itu juga mulai tersusunya tata cara upacara suci
keagamaan yang tata caranya tertulis di kitab suci Weda. Pada jaman Upanisad
tata cara agama tidak hanya dipentingkan pada upacara dan sesaji, tetapi juga
bagaimana cara meningkatkan pengetahuan batin yang tinggi untuk membuka takbir
gaib. Pada masa ini perkembangan filsafat agama mulai berkembang dimana dasar
filsafatnya adalah Weda. Fase ke empat adalah dimana putra raja Sudhodana yang
bernama Sidarta menafsirkan Weda dari sudut Logika dan kemudian mengembangkan
sistem yoga dan semadhi, sebagai jalan untuk menghubungkan diri dengan tuhan. Pengetahuan
tentang bangsa Arya di dapat melalui kitab veda. Orang-orang Hindu ortodoks
menganggap veda adalah abadi dan di turunkan oleh para resi. Nyanyian pujaan
atau himne sebagai yang diturunkan dalam tiga perubahan, yaitu Reg-Veda,
Sama-Veda, Yajur-Veda.[11]
Reg Veda adalah merupakan yang paling tua dan berisi 1.028 lagu pujaan. Sama
Veda terdiri ayat-ayat yang terdapat dalam Reg-Veda yang di atur dalam bentuk
himne. Sedangkan Yajur-Veda berbentu prosa yang digunakan pendeta untuk
melakukan pujaan. Kita juga mengenal pula kitab AtharaVeda yang berisi
lagu-lagu pujaan dari mantera-mantera dan rumus-rumus magis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bangsa Arya adalah merupakan bangsa
pendatang yang berasal dari Asia tengah dan pergi ke India pada tahun 2500-1500
SM. Kedatangan bangsa Arya ke India melalui celah khyber dan memakan waktu berabad-abad
lamanya, selain itu meraka datang secara bertahab dengan membawa seluruh
anggota keluarganya dan tidak langsung dengan gelombang besar. Sebelum
kedatangan bangsa Arya di lembah sungai Indus sudah ada kehidupan dan
kebudayaan yang tinggi yang dimiliki oleh bangsa Dravida dengan pusat
kebudayaannya berada di Harapa dan Mahenjo-Daro. Bangsa Arya adalah bangsa yang
nomaden kehidupannya adalah dengan beternak sedangkan Dravida dengan pertania.
Tetapi dalam hal perang bangsa Dravida kalah dengan bangsa Arya sehingga bangsa
Arya Berhasil mengalahkan Bangsa Dravida dan merebut Harapa dan Mahenjo-Daro
serta membuat bangsa Dravida terdesak ke arah selatan.
Bangsa Arya sudah cukup tinggi
kebudayaannya. Bangsa arya sudah dapat membuat alat-alat dari logam, kereta
perang, membuta rumah kayu, dan mengukir kayu. Tetapi dalam hal kepercayaan
bangsa Arya masih rendah dibandingkan dengan bangsa Dravida. Bangsa Arya
mengenal banyak dewa untuk disembah. Setelah berhasil menguasai lembah sungai
Indus bangsa Arya mengalami percampuran kebudayaan dengan bangsa Dravida yang
menetap, sehingga kebudayaan-kebudayaan dari bangsa Arya banyak sekali yang di
pengaruhi oleh kebudayaan bangsa Dravida. Salah satunya adalah dalam hal
kepercayaan yang mengakibatkan munculnya agama Hindu di India yang di anut oleh
masyarakat India sampai sekarang. Agama Hindu muncul akaibat dari percampuran
kebudayaan bangsa Arya dan bangsa Dravida yang menetap di Harapan dan
Mahenjo-Daro dan tidak ikut pergi ke arah selatan.
Daftar Pustaka
Prijohuomo. 1953. Sejarah
Kebudayaan Indonesia 1. Jakarta: Groningen.
Su’ud, Abu. 1988. Memahami
Sejarah Bangsa-Bangsa Asia Selatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Sihombing. 1962. India:
Sejarah dan Kebudayaan. Bandung: Sumur Bandung.
Wirjosuprapto, Sutjipto. 1957. Sejarah Kebudayaan India. Jakarta: Indira.
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/06/bangsa-arya-dan-pengaruhnya.html/Ivan/diakses pada tanggal 20 Februari 2012 pukul
11.00 WIB.
http://sejarawan.wordpress.com/2011/08/15/muncul-dan-berkembang-agama-hindu-budha-islam/tanaya Yuka/di akses pada
tanggal 20 Februari 2012 pada jam 11.00.
[1]http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/06/bangsa-arya-dan-pengaruhnya.html/Ivan/diakses pada tanggal 20 Februari 2012 pukul
11.00 WIB.
[2] Sutjipto Wirjosuparto, Sejarah Kebudayaan India, 1957, Jakarta:
Indira, hal. 37.
[3] Ibid., 38.
[4] Sihombing, India:Sejarah dan kebudayaan, 1962, Bandung: Sumur Bandung, hal.
12.
[5] Ibid., 12.
[6] Sutjipto Wirjosuparto, Op.cit., hlm. 39.
[7] Abu Su’ud, Memahami Sejarah Bangsa-Bangsa Asia Selatan, 1988, Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi, hal.
48-49.
[8] http://sejarawan.wordpress.com/2011/08/15/muncul-dan-berkembang-agama-hindu-budha-islam/Tanaya
Yuka/di akses
pada tanggal 20 Februari 2012 pada jam 11.00.
[9] Prijohutomo, Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, 1953,
Jakarta: Groningen, hal. 78.
[10] Ibid., hal 82.
[11] Abu Su’ud, Op-cit., hal. 46.
Sangat menarik untuk wawasan sejarah suku bangsa Arya
BalasHapus