Sedekah Bumi dan Sedekah Laut di Kabupaten Pati
Sedekah laut dan sedekah bumi merupakan budaya yang unik, kemungkinan hanya ada di daerah Jawa Tengah saja yang diantaranya ada di daaerah kabupaten Pati. Sedekah bumi dan sedekah laut dilakukan untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat dan karuniaNya disamping dipanjatkan permohonan agar Tuhan Yang Maha esa tetap berkenan memberikan ridho dan barokah serta keselamatan untuk hari-hari berikutnya. Upacara ritual sedekah laut di Pati dilaksanakan dua kecamatan yaitu kecamatan Tayu dan Kecamatan Juwana. Ritual Upacara Sedekah laut di Pati diawali dengan upacara kecil yang disebut Jhodang Sajen kemudian dilarung. Jhodang Sajen berbentuk Perahu Naga Mina. Ritual ini biasanya diadakan setiap setahun sekali yakni tiap tanggal atau hari antara Hari raya Idul Fitri dengan Ketupat. Seperti halnya sedekah laut, sedekah bumi juga di laksanakan setiap satu tahun sekali sehabis hari raya idul fitri sama seperti dengan sedekah laut.
Upacara tradisional sedekah bumi ditujukan untuk tujuan tolak bala dengan cara seperti ruwat bumi, upacara selamatan di makam para leluhur. Dalam Sedekah Bumi yang di adakan di tiap desa yang ada di kabupaten Pati ada yang berbeda tapi yang sama adalah mengenai tradisi apa yang di petaskan dalam acara sedekah bumi tersebut. Tradisi yang biasanya di pentaskan untuk hiburan yang tidak boleh tidak ada adalah wayang kulit dan ketoprak, kedua tradisi ini dalam sedekah Bumi dan laut pasti ada. Dalam sedekah bumi yang dilakukan oleh tiap desa yang ada di Kabupaten pati harinya berbeda satu sama lain tapi bulannya masih sama yaitu sehabis idul fitri. Sedangkan kalau sedekah laut yang ada di kabupaten Pati itu dilakukan oleh kecamatan Tayu dan desa Dendar dan desa Mbajo Mulyo yang masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan, dalam acara ritual sedekah laut ini para warga masyarakat saling bekerjasama dalam prosesi acara ritual sedekah laut itu karena upacara itu merupakan upacara untuk mensyukuri nikmat dan karunia yang telah di berikan Allah kepadanya selama satu tahun ini sehingga bisa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam tradisi sedekah laut dan Bumi tempat pelaksanaan upacaranya berbeda. Kalau sedekah laut tempat upacaranya dilakukan ditengah laut di tandai dengan dilarungkannya sesajen yang di tunjukan untuk besyukur atas nilkmat dan karunia yang telah di dapat para nelayan dalam menangkap ikan dilaut. Sedangkan kalau sedekah bumi tempat dilakukan upacaranya dilakukan di tempat yang di anggap keramat di desa itu seperti yang dilakukan di desa Suwaduk Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati tempat acaranya di lakukan di jengkeng dan waru dekem yang menurut kepercayaan masyarakat cerita dari orang-orang tua tempat itu merupakat tempat dari orang yang dulu pertama kali mendirikan desa dan pertama tinggal dalam desa itu sehingga para penduduk sangat menghormatinya sebagai orang yang telah berjasa besar dalam kehidupan mereka. Dalam tradisi sedekah bumi dan sedekah laut masyarkat yang melakukan upacara itu menyediakan berbagai sesajen untuk di kumpulkan di tempat tertentu lalu di doakan oleh kepala adat atau mbah modin orang yang di agap pintar agamanya. Setelah itu baru setelah selesai berdoa sesajen yang di kumpulkan tadi di bagi-bagikan kepada warga dan dimakan bersama-sama untuk mempererat tali persaudaraan di antara warga atau masyarakat desa tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar